Tuesday 13 October 2015

Syamel - Hidup Dalam Mati

Lakaran lukisan tak berwajah
Meronta ku di dalam kesunyian
Tak rela ku mengejar cinta yang hampir kelam
Sendiri ku di sini pilu.

Angin bawalah aku pergi
Pergi dari kesakitan ini
Tak mampu ku menahan peritnya perpisahan
Tuhan hapuskan semua kenangan.

Tak ku menduga kau berlalu pergi
Tinggalkan semua mimpi dan janji
Terluka aku menangis
Tersedar kau hilang di hati.

Jangan diucap sesalmu berkali
Tiada erti hidup ini
Ku terima suratan takdir
Biarkan aku sendiri hidup dalam mati.

Tak mampu ku menahan
Peritnya perpisahan
Tuhan hapuskan semua kenangan.

Tak ku menduga kau berlalu pergi
Tinggalkan semua mimpi dan janji
Terluka aku menangis
Tersedar kau hilang di hati.

Jangan diucap sesal mu berkali
Tiada erti hidup ini
Ku terima suratan takdir
Biarkan aku sendiri hidup dalam mati
Hidup dalam mati.

Source: Lirik Lagu Hidup Dalam Mati Syamel AF 2015 Single Terbaru | melvister.com

MV: Syamel - Hidup Dalam Mati

**Since Kaer - Izinkan Ku Pergi in AF Season 2 (which was my favourite), not many songs from AF has a song which has that similar kind of feeling like Kaer's song. It's genuine and also the music arrangement was really nice. 

So, when I first heard this song, the recorded one was much more appealing to me as I heard it first. It was really that kind of music you haven't heard in a long time in Malaysia, or at least for me, it was. Sung beautifully and the music arrangement really was well executed. (Credits to the musicians.) 

Plus, when I know that Syamel actually wrote the lyrics and also the melody, it become much more appealing because it must be based on his experiences. That's why it sounds sincere and genuine. But that's just a guess lah. This song is currently on repeat in my phone. Can't stop listening to it because it's so good. <3<3<3 

Thoughts

In this busy street,
I am left alone with my thoughts.

My thoughts that are higher
than the buildings,
wider than the sky.

People passing by
I'm wondering
what's on their mind.

Happiness, loneliness, frustration, sadness,
the list goes on
as you can't really predict
what you don't see beneath.

It's always been that way,
I've always been the small one,
next to others, the supporting friend.

But someday,
the small one will fade out,
tired and began to lose its way.

Too many things will happen
blocking out the way,
and leaving them
to clean up the mess.

That will spend their soul
eventually
but not their thoughts
that lives on for
eternity.


20 February 2014.

-dz-

Sunday 11 October 2015

Change

The world is vast­ly chang­ing.
But the thing that hurts the most
is that peo­ple too are chang­ing with it.

They were no longer those peo­ple that we knew.
They were no longer the per­son
whom they said they were be­fore.

A change or changes can be good.
But to change what was once prom­ise
is almost hard to take in.


6 July 2014.

-dz-

Uzur

Hari demi hari
ku lihat dia kian uzur.
Badannya semakin susut,
murung. 

Lesu kini mendiami dirinya
yang sukar untuk bergerak sini dan sana.
Memerlukan bantuan yang lain
walaupun untuk segelas air. 

Emosi sering terganggu.
Sukar untuk beradu.
Entah apa yang dikenangkan.
Aku sendiri buntu.

Mengelamun tak sudah.
Risau dan tak keruan.
Seolah-olah ada yang tidak kena,
pada jiwa dia,
pada hati dia.

Aku terkadang terbawa juga,
di dalam dunia kegelisahannya.
Aku cuba memahami dan selami
tetapi ternyata,
aku sendiri tidak mengerti. 

Jiwanya sungguh sukar difahami.
Bahkan ku rasa dia juga tidak mengetahui
apa yang tersirat di dalam hati
menjadikan dia sebegini. 

Dari apa yang ku lihat, 
semuanya terbatas. 
Tiada teman untuk berbicara,
sunyi,
tiada tempat untuk bercerita. 

Ku lihat dia semakin uzur.
Hari demi hari
dimamah waktu 
tanpa aku sedari. 

Hanya mampu menunggu
tarikh luput yang kini menghampiri,
untuk berjumpa dengan pencipta alam,
Dia yang Ilahi. 

26 Mei 2015, 11:59AM

-dz-

Saturday 10 October 2015

Dinding

Disebalik dinding itu,
tersimpan sebentuk hati
yang selalu dikawal rapi.

Kukuh, 
tinggi,
tak pernah ditembusi.

Menjadikan ia kadang-kala,
sendirian.

Sunyi.

1 September 2015, 3.04 a.m.


-dz-